All About “Snare Drums” |
A. Sejarah Drum Bersenar (Snare Drum)
Dari
beberapa sumber yang berlainan, sejarah “Snare Drum” (Drum Bersenar)
pertama kali ditemukan pada abad pertengahan tahun 1300 di Eropa . Nama
alat yang menjadi perintisnya sewaktu itu adalah Tabor (baca: Tey-bur),
yang merupakan tipe Double-head drum yang memiliki seutas senar di
bagian tengah yang dinamai Tabor juga. Alat ini biasanya di mainkan
sebagai pengiring pemain flute tradisional di Eropa. Bahkan tradisi ini
masih berlanjut hingga sekarang.
Sementara
berselang satu abad setelah itu, yaitu diperkirakan antara tahun
1400-1500an , muncul tipe snare yang mulai menyerupai bentuk sekarang,
pada masa itu snare digunakan oleh sebagian besar pasukan pengiring
baris-berbaris militer, pasukan penyambut tamu, dan sebagai penanda
dalam suatu acara. Namun bentuk dan pemakaian snare waktu itu masih
terbatas yaitu baru ada snare dengan tipe low tension dan carrier berupa
sabuk yang di lingkarkan ke bahu sang pemain, dan dengan berat alat
yang tidak seringan sekarang.
Kemudian
pada tahun 1600an, tercetus pemikiran baru diantara para peminat /
antusias drum bersenar (Snare Drum). Adalah tercetus pemikiran untuk
mengeratkan keregangan senar di bawah drumhead/membran dengan
menambahkan sekrup sebagai penahan agar dihasilkan suara yang maksimal
dikarenakan senar yang lebih ketat. Sejak saat itu metode “Tensioning”
(Mengubah tensi instrument) mulai marak dikembangkan .
Peningkatan tensi instrument menjadi high tension pada drumhead/membran snare membuat pemainnya dapat memainkan alat lebih cepat dengan ritme yang bervariasi pula. Pada 1800an penggunaan snare pun mulai merambah hingga panggung Orkestra & Simfoni. Hingga pada 1900an snare sudah tidak menjadi prioritas utama di band militer karena sudah ada Tenor Drum sebagai penggantinya . Sehingga snare drum dan suaranya di militer saat itu hanya tinggal sebuah kisah yang klasik.
B. Snare Drums di Marching Band
Ukuran
marching snare drum biasanya lebih besar dari ukuran yang biasanya
digunakan pada orkestra atau drumkit. Hal ini membuat suara yang
dihasilkan menjadi lebih keras sesuai dengan kebutuhannya untuk
penggunaan di lapangan terbuka. Ukuran standarnya (diameter x kedalaman)
adalah 13×11 dan 14×12 inci dengan berat antara 16-45 lb. Namun
belakangan muncul “Marching Snare” dengan ukuran yang lebih kecil (13×9)
yang akhir-akhir ini menjadi populer digunakan untuk kebutuhan
penggunaan penampilan di lapangan tertutup agar suara yang dihasilkan
tidak pecah dan terlalu memekak telinga.
Pengembangan
Snare Drum “high tension” beberapa tahun ini bertambah pesat dengan
adanya metode penggunaan serat fiber, atau kevlar sebagai bahan utama
membran. Drum tensi tinggi untuk marching band pertama kali dikembangkan
oleh Legato di Australia, dan menjadi lebih sempurna saat mulai
digunakan pada marching band dan muncul perusahaan lain yang
menyempurnakannya lagi dan terus berkembang hingga sekarang dengan
beragam merk dan kualitas yang beragam pula.
Snare Drum 13 x 11 Inch + Carrier
Snare Drum 13 x 9 Inch
Sumber : http://marchingband.uii.ac.id/index.php?option=com_content&view=article&id=120:all-about-snare-drums&catid=36:artikel-marching-band&Itemid=73
|
0 komentar:
Posting Komentar