Minggu, 16 Februari 2014

All About “Snare Drums”

All About “Snare Drums”


A. Sejarah Drum Bersenar (Snare Drum)
Dari beberapa sumber yang berlainan, sejarah “Snare Drum” (Drum Bersenar) pertama kali ditemukan pada abad pertengahan tahun 1300 di Eropa . Nama alat yang menjadi perintisnya sewaktu itu adalah Tabor (baca: Tey-bur), yang merupakan tipe Double-head drum yang memiliki seutas senar di bagian tengah yang dinamai Tabor juga. Alat ini biasanya di mainkan sebagai pengiring pemain flute tradisional di Eropa. Bahkan tradisi ini masih berlanjut hingga sekarang.
Sementara berselang satu abad setelah itu, yaitu diperkirakan antara tahun 1400-1500an , muncul tipe snare yang mulai menyerupai bentuk sekarang, pada masa itu snare digunakan oleh sebagian besar pasukan pengiring baris-berbaris militer, pasukan penyambut tamu, dan sebagai penanda dalam suatu acara. Namun bentuk dan pemakaian snare waktu itu masih terbatas yaitu baru ada snare dengan tipe low tension dan carrier berupa sabuk yang di lingkarkan ke bahu sang pemain, dan dengan berat alat yang tidak seringan sekarang.



Kemudian pada tahun 1600an, tercetus pemikiran baru diantara para peminat / antusias drum bersenar (Snare Drum). Adalah tercetus pemikiran untuk mengeratkan keregangan senar di bawah drumhead/membran dengan menambahkan sekrup sebagai penahan agar dihasilkan suara yang maksimal dikarenakan senar yang lebih ketat. Sejak saat itu metode “Tensioning” (Mengubah tensi instrument) mulai marak dikembangkan .

Peningkatan tensi instrument menjadi high tension pada drumhead/membran snare membuat pemainnya dapat memainkan alat lebih cepat dengan ritme yang bervariasi pula. Pada 1800an penggunaan snare pun mulai merambah hingga panggung Orkestra & Simfoni. Hingga pada 1900an snare sudah tidak menjadi prioritas utama di band militer karena sudah ada Tenor Drum sebagai penggantinya . Sehingga snare drum dan suaranya di militer saat itu hanya tinggal sebuah kisah yang klasik.
Tetapi, di tahun 1900an pula, era “Snare Modern” berkembang, dimana high tension snare mulai diperkenalkan dan digunakan secara besar-besaran di “Drum & Bugle Corps”. Bahkan dengan modifikasi berupa penambahan senar lebih banyak dan lebih ketat pada drumhead/membran nya. Selain itu snare dengan ukuran lebih kecil juga digunakan sebagai bagian wajib dalam setiap drumset. Dan itu berlanjut hingga sekarang, dengan perkembangan dan peningkatan dari masa ke masa..

B. Snare Drums di Marching Band
Ukuran marching snare drum biasanya lebih besar dari ukuran yang biasanya digunakan pada orkestra atau drumkit. Hal ini membuat suara yang dihasilkan menjadi lebih keras  sesuai dengan kebutuhannya untuk penggunaan di lapangan terbuka. Ukuran standarnya (diameter x kedalaman) adalah 13×11 dan 14×12 inci dengan berat antara 16-45 lb. Namun belakangan muncul “Marching Snare” dengan ukuran yang lebih kecil (13×9) yang akhir-akhir ini menjadi populer digunakan untuk kebutuhan penggunaan penampilan di lapangan tertutup agar suara yang dihasilkan tidak pecah dan terlalu memekak telinga.
Pengembangan Snare Drum “high tension” beberapa tahun ini bertambah pesat dengan adanya metode penggunaan serat fiber, atau kevlar sebagai bahan utama membran. Drum tensi tinggi untuk marching band pertama kali dikembangkan oleh Legato di Australia, dan menjadi lebih sempurna saat mulai digunakan pada marching band dan muncul perusahaan lain yang menyempurnakannya lagi dan terus berkembang hingga sekarang dengan beragam merk dan kualitas yang beragam pula.


Snare Drum 13 x 11 Inch + Carrier
Snare Drum 13 x 9 Inch
Sumber : http://marchingband.uii.ac.id/index.php?option=com_content&view=article&id=120:all-about-snare-drums&catid=36:artikel-marching-band&Itemid=73

0 komentar:

Posting Komentar

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More