Pengertian Marching band
Marching band adalah istilah dalam
bahasa Inggris yang mengacu kepada sekelompok barisan orang yang memainkan satu atau beberapa
lagu dengan menggunakan sejumlah kombinasi
alat musik
(tiup, perkusi, dan sejumlah instrumen pit) secara bersama-sama.
Penampilan marching band merupakan kombinasi dari permainan musik (tiup,
dan perkusi) serta aksi baris-berbaris dari pemainnya. Umumnya
penampilan marching band dipimpin oleh satu atau dua orang
komandan lapangan dan dilakukan baik di lapangan terbuka maupun lapangan tertutup dalam barisan yang membentuk
formasi dengan pola yang senantiasa berubah-ubah sesuai dengan alur
koreografi atas lagu yang dimainkan, dan diiringi pula dengan aksi tari yang dilakukan oleh sejumlah pemain bendera.
Penampilian solo musik tiup grup marching band
Marching
band umumnya dikategorikan menurut fungsi, jumlah anggota, komposisi
dan jenis peralatan yang digunakan, serta gaya/corak penampilannya. Pada
awalnya marching band dikenal sebagai nama lain dari
drum band. Penampilan marching band pada mulanya adalah sebagai pengiring parade atas perayaan ataupun
festival
yang dilakukan di lapangan terbuka dalam bentuk barisan dengan pola
yang tetap dan kaku, serta memainkan lagu-lagu mars. Dinamika
keseimbangan penampilan diperoleh melalui atraksi individual yang
dilakukan oleh
mayoret, ataupun beberapa personil pemain
instrumen.
Namun saat ini permainan musik marching band dapat dilakukan baik di
lapangan terbuka ataupun tertutup sebagai sebagai pengisi acara dalam
suatu perayaan, ataupun kejuaraan.
Komposisi musik yang dimainkan marching band umumnya bersifat lebih
harmonis
dan tidak semata-mata memainkan lagu dalam bentuk mars, ragam peralatan
yang digunakan lebih kompleks, formasi barisan yang lebih dinamis, dan
corak penampilannya membuat marching band merupakan kategori yang
terpisah dan berbeda dengan drum band yang umumnya memiliki komposisi
penggunaan instrumen perkusi yang lebih banyak dari
instrumen musik tiup. Tipikal bentuk dan penampilan drum band yang paling dikenal adalah drum band yang dimiliki oleh institusi
kemiliteran ataupun
kepolisian. Adaptasi lebih lanjut dari penampilan marching band di atas panggung adalah dalam bentuk
brass band.
1. Sejarah
Penampilan marching band Universitas Detroit tahun 1920-an.
Marching
Band bermula dari tradisi purba sebagai kegiatan yang dilakukan oleh
beberapa musisi yang bermain musik secara bersama-sama dan dilakukan
sambil berjalan untuk mengiringi suatu perayaan ataupun festival.
Seiring dengan perjalananan waktu, marching band ber-evolusi menjadi
lebih terstruktur dalam kemiliteran di masa-masa awal era
negara kota. Bentuk inilah yang menjadi dasar awal band militer yang kemudian menjadi awal munculnya marching band saat ini.
[1][2]
Meskipun
pola marching band telah berkembang jauh, masih terdapat cukup banyak
tradisi militer yang bertahan dalam budaya marching band, tradisi milter
tersebut tampak pada atribut-atribut seragam yang digunakan, tata cara
berjalan, model pemberian instruksi dalam latihan umumnya masih
merupakan adaptasi dari tradisi militer yang telah disesuaikan
sedemikian rupa.
Di
Indonesia,
budaya marching band merupakan pengembangan lebih lanjut atas budaya
drum band yang sebelumnya berada di bawah naungan organisasi PDBI
(singkatan dari "
Persatuan Drum Band Seluruh Indonesia") yang dibina oleh Menpora (singkatan dari "
Menteri pemuda dan olah raga").
Marching band lahir sebagai kegiatan yang memfokuskan penampilan pada
permainan musik dan visual secara berimbang, berbeda dengan drum band
yang lebih memfokuskan sebagai kegiatan olah raga. Dalam
perkembangannya, marching band di Indonesia banyak mengadaptasikan
variasi teknik-teknik permainan yang digunakan oleh grup-grup
drum corps di
Amerika, khususnya pada instrumen
perkusi. Hal ini membuat corak permainan dalam penampilan marching band menjadi lebih mudah dibedakan dari corak penampilan drum band.
2. Instrumen
Sesi pemanasan Brigadiers Drum & Bugle Corps
Penampilan The Pacemakers tahun
2008
Instrumen
yang digunakan dalam penampilan marching band umumnya dapat
dikelompokkan pada beberapa kategori menurut jenis dan cara
memainkannya. Pengelompokkan ini secara tidak langsung pula mempengaruhi
struktur organisasional kepelatihan yang umumnya dispesifikasikan
menurut kategori-kategori tersebut, masing-masing kategori memiliki
pelatih tersendiri. Selain kepelatihan, pengelompokkan ini umumnya
berpengaruh pula pada perilaku sosial para pemain yang terlibat dengan
menciptakan kelas-kelas sosial non-formal yang membentuk kebanggaan
kelompok.
2. 1. Instrumen musik tiup
Pada
mulanya ragam instrumen musik tiup yang digunakan dalam marching band
identik dengan yang digunakan drum band. Namun pada perkembangannya,
beberapa jenis instrumen musik tiup seperti
cornet,
clarinet,
flugelhorn,
saksofon (termasuk di dalamnya
sofrano,
alto, dan
tenor),
trombone,
sousaphone, dan
flute
yang jamak digunakan drum band sudah ditinggalkan. Umumnya instrumen
musik tiup yang digunakan dalam permainan marching band menggunakan nada
dasar B♭ atau F. Jenis-jenis instrumen musik tiup yang digunakan
marching band umumnya adalah:
2. 2. Instrumen musik perkusi
Instrumen
musik perkusi dalam kelompok ini merupakan jenis instrumen bergerak
yang dibawa oleh pemain dan dimainkan dalam barisan seperti halnya
instrumen musik tiup. Seksi yang memainkan instrumen musik perkusi
sambil berjalan disebut juga sebagai
drumline atau
battery.
Ragam instrumen musik perkusi yang digunakan marching band umumnya
lebih sedikit dari yang digunakan pada permainan drum band.
Instrumen-instrumen tersebut adalah:
- Drum bass (umumnya menggunakan 4 sampai 6 jenis drum bass yang berbeda)
- Simbal
2. 3. Instrumen pit (statis)
Instrumen
pit pada dasarnya merupakan instrumen musik perkusi yang bernada. Pada
penampilan marching band umumnya jenis instrumen ini bersifat statis,
pemainnya tidak ikut dalam barisan seperti kelompok instrumen lainnya
melainkan memainkannya di bagian depan lapangan yang digunakan dalam
penampilan. Ragam jenis instrumen yang digunakan marching band umumnya
lebih bervariatif dibandingkan drum band. Beberapa grup marching band
bahkan terkadang merakit sendiri instrumen pit untuk menghasilkan
suara-suara unik dalam musik yang dimainkan. Jenis-jenis instrumen pit
yang umumnya digunakan pada penampilan marching antara lain:
2. 4. Instrumen Bendera
Instrumen
bendera tidak digunakan untuk bermain musik, melainkan dimanfaatkan
oleh pemainnya sebagai alat bantu aksi tari untuk menghasilkan efek-efek
visual tertentu yang mendukung penampilan. Pada prakteknya, pemain
instrumen ini tidak selalu menggunakan bendera sebagai
aksesori, namun bisa menggunakan peralatan-peralatan lain seperti
senapan kayu, selendang,
panji-panji, atau bahkan
sapu
tergantung pada koreografinya untuk mendukung penampilan secara
keseluruhan. Namun biasanya instrumen dasar yang digunakan adalah:
3. Aspek-aspek Penampilan
Salah satu bentuk penampilan Texas marching band
Aspek-aspek
yang terkait dalam penampilan marching band pada dasarnya dikelompokkan
dalam dua kategori utama, yaitu aspek musikal dan aspek visual.
Pengelompokkan ini berpengaruh pula pada metode pelatihan pada proses
penyiapan sehingga sebuah grup marching band siap tampil. Umumnya
latihan atas masing-masing aspek tersebut dilakukan secara terpisah
terlebih dulu sebelum digabungkan sebagai satu penampilan utuh.
3. 1. Aspek musikal
Lagu-lagu yang dibawakan dalam satu penampilan marching band umumnya membawa satu
genre
yang sama atau merupakan kombinasi atas beberapa genre dalam satu tema
yang sama, namun demikian genre yang dibawa dalam satu penampilan
tiap-tiap marching band bisa berbeda-beda.
Secara
struktural, umumnya karakteristik lagu-lagu yang dibawakan tiap-tiap
marching band memiliki tipikal elemen yang sama. Bagian "pembuka" yang
ditujukan untuk meraih atensi penonton, "solo perkusi" atau disebut
dengan feature, "balada" yang menampilkan solo musik tiup
bersama dengan solo perkusi, dan "penutup" sebagai puncak dari
penampilan. Di masing-masing elemen tersebut sering pula diwarnai dengan
variasi teknik permainan, termasuk didalamnya permainan tempo, birama,
yang ditujukan untuk mendapatkan satu dinamika permainan yang lebih
seimbang, serta sebagai wahana menunjukkan kapabilitas grup yang
bersangkutan.
3. 2. Aspek visual
Koreografi
merupakan inti utama dari aspek visual dalam penampilan marching band.
Di dalamnya melingkupi alur pola atas formasi baris berbaris yang
digunakan, aksi-aksi
tari yang
dibawakan oleh para pemain bendera, gerakan-gerakan untuk menampilkan
satu efek visual tertentu yang dilakukan oleh satu, sekelompok, atau
seluruh pemain yang terlibat dalam formasi barisan. Seringkali
penampilan marching band menggunakan aksesoris-aksesoris tambahan yang
dimainkan oleh beberapa orang pemain untuk mendukung mendapatkan efek
visual tertentu secara keseluruhan.
4. Perangkat lunak
Bentuk
penampilan marching band yang dinamis umumnya membuat kompleksitas
aransemen lagu dan perancangan formasi barisan menjadi lebih tinggi.
Para pelatih marching band instrumen musik umumnya memanfaatkan
perangkat lunak
sebagai alat bantu untuk memecahkan tingkat kompleksitas tersebut dalam
proses aransemen lagu, melakukan ekstraksi atas partitur ke dalam
tiap-tiap kelompok instrumen musik (termasuk instrumen musik tiup,
perkusi, dan pit). Demikian pula halnya dengan pelatih visual, perangkat
lunak digunakan untuk mempermudah perancangan formasi barisan, simulasi
dan analisis atas kemungkinan terjadinya tabrakan antar pemain, dan
visualisasi permainan tiap lagu dalam suatu penampilan.
Beberapa
perangkat lunak yang tersedia saat ini bahkan mampu menggabungkan
disain formasi barisan dan aransemen musik sehingga menjadi suatu bentuk
model pertunjukan yang digunakan untuk memberikan gambaran atas
simulasi pertunjukan kepada seluruh pemain yang terlibat dengan tujuan
untuk mempermudah pemain dalam memahami alur pertunjukan dan aliran
pergerakan formasi barisan.
Perangkat lunak pembantu perancangan aransemen lagu
Perangkat lunak pembantu perancangan formasi barisan
5. Kompetisi
Kompetisi
umumnya menjadi perangsang atas kemajuan marching band di Indonesia.
Dengan adanya kompetisi ini, masing-masing marching band umumnya
berupaya untuk mengembangkan, atau mengadaptasikan teknik-teknik
permainan tertentu untuk menunjukkan kapabilitas grup marching band
tersebut, atau menciptakan satu keunikan yang berbeda sehingga menjadi
ciri khas penampilan suatu grup marching band. Skala kompetisi ini bisa
mencakup tingkat daerah, propinsi, ataupun nasional. Di Indonesia
terdapat cukup banyak ajang kejuaraan tingkat nasional yang
diselenggarakan, namun yang umumnya frekuentif diselenggarakan secara
konsisten adalah
GPMB (Grand Prix Marching Band).
1. Snare drum
Ukuran marching
snare drum
biasanya lebih dalam dari ukuran yang biasanya digunakan pada orkestra
atau drumkit. Hal ini membuat suara yang dihasilkan menjadi lebih keras,
sesuai dengan kebutuhannya untuk penggunaan di lapangan terbuka. Ukuran
standar (diameter x kedalaman) adalah 13x11 dan 14x12 inci dengan berat
antara 16-45 lb. Ukuran yang lebih kecil (13x9) akhir-akhir ini menjadi
populer digunakan untuk kebutuhan penggunaan di lapangan tertutup.
snare drum "high tension" modern dikembangkan sebagai jawaban atas tensi
membran yang lebih tinggi yang dimungkinkan karena pemanfaatan serat
fiber, atau kevlar. Drum tensi tinggi pertama kali dikembangkan oleh
Legato di Australia, dan menjadi lebih sempurna saat mulai digunakan
pada
marching band.
2. Drum tenor
Marching band modern umumnya menggunakan
multi-tenor, yang terdiri atas beberapa
tom-tom
yang dimainkan oleh seorang drummer. Bagian bawah drum biasanya terbuka
dan dipotong menyiku untuk memproyeksikan suara ke arah depan. membran
head menggunakan double-ply PET film untuk meningkatkan kualitas
proyeksi suara. Alat ini umumnya dimainkan dengan menggunakan malet yang
terbuat dari kayu atau aluminimum dengan ujung berbentuk bundar terbuat
dari nilon.
Teknik
permainan tenor drum umumnya berbeda dengan teknik yang digunakan untuk
bermain snare drum, lebih mirip seperti bermain timpani karena membran
dipukul biasanya lebih dekat pada sisi-sisinya dibandingkan bagian di
tengah membran. Bentuk pukulan seperti ini menghasilkan suara yang lebih
nyaring.
Drum
tenor umumnya terdiri dari tom-tom berukuran 10, 12,13, dan 14 inci
yang diatur membentuk busar, seringkali dengan tambahan satu atau dua
buah tom yang lebih kecil (berukuran 6 atau 8 inci) di sisi sebelah
dalam.
3. Drum bass
Ukuran
drum bass yang digunakan pada
ensembel
perkusi modern bervariasi, dengan lebar universal 14 inci, dan diameter
14 inci dan bertambah setiap 2 inci. Membran drum biasanya terbuat dari
PET film lembut berwarna putih. Tidak seperti snare drum dan drum
tenor, drum bass dimainkan oleh drummer dari kedua sisinya. Umumnya
sebuah drum line menggunakan 4 hingga 6 jenis drum bass dengan ukuran
yang berbeda-beda, tiap satu drum bass dimainkan oleh seorang drummer.
4. Simbal
Simbal
dalam marching band tidak dimainkan dengan tujuan yang sama seperti
orkestra. Ada perubahan pada grip simbal yang dibuat khusus untuk
kebutuhan marching band. Simbal marching band biasanya terdiri atas dua
keping yang terpasang pada ke dua tangan pemainnya. Untuk memainkan
simbal marching band kedua kepingan itu diadu satu dengan lainnya
sehingga menghasilkan suara. Jumlah pemain simbal tiap-tiap grup
marching band bisa berbeda-beda sesuai dengan kebutuhannya.